Sabtu, 30 Agustus 2014

Mari Kita Terbang!

Annyeong haseo?
Ogenki desu ka?
Ni hao?
Apa kabar?

Nama saya Yenny Ibrahim, bekerja sebagai guru SMP di Kota Bandung. Hobi saya fotografi, menulis, dan tentu saja jalan-jalan. Saya suka pantai, gunung, hutan, tempat bersejarah, kota modern, pedesaan, dan banyak tempat lain, khususnya yang indah untuk diabadikan dengan kamera. Sejak kecil cita-cita saya adalah ingin menjadi guru, penulis, dan keliling dunia.

Adalah Korea Selatan, Jepang, China, dan Indonesia, empat negara besar Asia yang pernah saya jelajahi bersama Air Asia, selain negara tetangga lainnya. Perjalanan-perjalanan itu pada awalnya terasa mustahil, tetapi seperti memulai ribuan mil dengan satu langkah, maka keberanian mengambil satu langkah awal memungkinkan munculnya langkah-langkah berikutnya. Keberanian membeli satu tiket penerbangan, memunculkan kemungkinan terbang lainnya.

Saya teringat waktu kecil tinggal di desa, dikelilingi sawah, ladang dan sungai tempat bermain bersama teman-teman. Tidak ada satupun diantara kami yang pernah naik pesawat terbang, jadi ketika ada pesawat melintas nun jauh di langit jernih, maka kami akan berteriak, ”Aya kapal! Aya kapal! Hayu urang ngapung!!” (“Ada pesawat! Ada pesawat! Ayo kita terbang!!” –bahasa Sunda). Sambil merentangkan tangan dengan mata berbinar-binar, kami berlari kesana kemari penuh imajinasi menjadi pesawat yang terbang di angkasa. Rasanya waktu itu naik pesawat terbang hanyalah sebuah impian indah dan keliling dunia adalah khayalan kanak-kanak saja.

Bertahun-tahun kemudian saya menyelesaikan kuliah di fakultas Psikologi sambil berburu beasiswa dan bekerja paruh waktu di berbagai tempat. Salah satunya di sekolah tempat saya bekerja, hampir 14 tahun lamanya hingga sekarang. Dan di sinilah perjumpaan pertama saya dengan Air Asia, yang membawa banyak perubahan dalam hidup saya.

Musim semi 2011, saya mendapat tawaran berkunjung ke sekolah di Korea Selatan. Seluruh biaya ditanggung, kecuali tiket pesawat! Awalnya saya ragu-ragu, sebenarnya negara yang saat itu paling ingin saya kunjungi adalah Jepang. Saya punya banyak teman di komunitas penggemar budaya Jepang, khususnya cosplay (costume playing) yang sangat memanjakan kamera karena keunikan visualisasinya. Tetapi saya pikir ini adalah kesempatan langka yang belum tentu terulang. Saya minta waktu satu hari untuk berpikir dan segera mencari keseimbangan antara harga tiket dan tabungan saya. Tentu saja, Air Asia-lah yang paling memungkinkan, dengan tiket low fare-nya memungkinkan saya untuk terbang dan berkunjung ke negeri ginseng yang waktu itu belumlah seheboh sekarang dengan Korean Wave-nya yang menggila. 
Di sana saya memperkenalkan sekolah dan budaya Indonesia dengan bahasa Inggris yang realtif terbatas kepada murid-murid SMP yang juga bahasa Inggrisnya patah-patah. Sepuluh hari yang penuh perjuangan dan kenangan indah berkomunikasi dengan bahasa tarzan, baik dengan guru, murid dan terutama pengurus asrama yang sama sekali buta bahasa Inggris, membuat saya bertekad untuk mempelajari bahasanya Oppa Gangnam Style ini. Kalau ada kesempatan kembali kesana, saya ingin ngobrol seru dengan mereka. Tiga tahun kemudian kesempatan itu datang, beberapa sekolah diundang untuk menjalin kerja sama pendidikan, dan sayalah yang diutus untuk menjadi penghubung antar sekolah, sekaligus pemandu dan penerjemah bagi rombongan yang akan terbang bersama Air Asia ke Korea Selatan. It is so Amazing. Gamsahamnida Air Asia! 


Mid Summer 2012 impian cosplayer di seluruh Indonesia menjadi kenyataan. Setelah 10 tahun diadakan, pada tahun inilah Indonesia lolos seleksi World Cosplay Summit (WCS) dan berhak mengirimkan wakilnya ke Nagoya, Jepang untuk berkompetisi bersama 19 negara lainnya. Meskipun bukan cosplayer, saya mengagumi komunitas yang bisa ditemui di https://www.facebook.com/groups/cosplaybandung/ dengan anggota lebih dari 13.000 orang. Dan peserta yang menjadi wakil Indonesia adalah dua cosplayer dari Bandung, yang merupakan teman-teman baik saya. Mereka dibiayai penuh untuk pergi bertanding ke Jepang.
Pucuk dicinta ulam pun tiba! Sebagai partisipan yang aktif dalam komunitas, saya diijinkan penyelenggara untuk ikut mendampingi mereka, lagi-lagi dengan catatan hanya perlu membeli tiket sendiri!! Kembali Air Asia lah harapan saya, dan bukan kebetulan saat itu ada promo tiket murah rute Bandung-Osaka, yang memungkinkan saya terbang ke negeri matahari terbit. Dan segala jerih payah bersama membuahkan hasil yang manis, Cosplayer Indonesia meraih juara 3. Sebuah prestasi yang sangat membanggakan, sebagai peserta yang baru pertama kali berpartisipasi, bisa unggul dari banyak negara lain, termasuk Amerika dan negara-negara Eropa yang sangat canggih perlengkapannya. Kami pun diundang ke Tokyo oleh pihak kementrian luar negeri Jepang sebagai tamu kehormatan, yang diliput oleh berbagai media baik surat kabar maupun televisi Jepang. Sungguh pengalaman yang sangat mengharukan.   Arigatou gozaimasu Air Asia!
(catatan : cosplayer dalam hal ini biasanya mengenakan kostum tokoh animasi Jepang, seperti Naruto, Sailormoon, Gundam, dan sebagainya serta beraksi sesuai dengan tokoh tersebut)
Tahun 2013, saya sangat senang karena bisa berbagi impian dengan rekan- rekan guru. Bagi sekolah kami yang relatif kecil dibanding sekolah lain dalam satu yayasan, pergi ke luar negeri hampir tidak memungkinkan, terutama dalam hal biaya. Awalnya banyak pertentangan karena kebanyakan guru-guru kami belum memiliki paspor. Lalu, kami membuat rencana, menabung secara teratur selama setahun dan beramai-ramai ke kantor imigrasi untuk membuat paspor. Kemudian hunting tiket murah, tentu saja di www.airasia.com. Inilah perjalanan pertama kami bersama-sama ke luar negeri, sekaligus ke dua negara tetangga,Singapura dan Malaysia. Kemudian di penghujung tahun, saya diminta membantu sebuah rombongan kecil menjelajah pegunungan di China Selatan dan tentu saja terbang ke negeri tirai bambu ini pun dengan Air Asia! Guilin, Dali,  Lijiang dengan pegunungan megah yang puncaknya diselimuti salju, Kunming dengan Forest Stone nya yang cantik, sungguh perjalanan musim dingin yang menghangatkan hati. Xie-xie Air Asia!   
Pertengahan tahun 2014, Air Asia dengan promo liburannya menerbangkan guru-guru ke pulau paling eksotis di dunia, Bali!! Penuh kegembiraan kami berkeliling pulau dewata naik motor beramai-ramai! Kuta, Seminyak, Tanah Lot, Nusa Dua, Dreamland, Pandawa, Jimbaran... Sungguh petualangan yang amat mengasyikan.
Terima kasih banyak Air Asia! Impian indah masa kecil itu kini bukan lagi khayalan. Hidup saya banyak sekali berubah, yang tadinya “ordinary” menjadi “CRAZY”, CReative, Amazing and eaZY, setiap tahun ide kreatif menari-nari di kepala, merancang perjalanan menakjubkan yang semakin mudah diwujudkan, karena sekarang saya semakin mahir berdendang, “Mari kita terbang... bersama Air Asia"

 Ke manakah lagi saya akan terbang? Dan saya pun membayangkan gunung-gunung indah yang pernah saya daki serta seorang guru yang  beberapa tahun lalu pernah memberi hadiah poster Annapurna dan Everest, setelah bertualang di pegunungan Himalaya, penuh antusias beliau berkata,  ”Yenny, suatu hari nanti Anda harus pergi ke Nepal!!” 

 Namaste...